Selasa, 03 Januari 2017

Milyuner Donatur Gereja Akhirnya Masuk Islam

Allahu Akbar!!! Milyuner Donatur Gereja Akhirnya Masuk Islam

(Hanny Kristianto [kiri] bersama Bobby Nainggolan [kanan])

[portalpiyungan.co] Penuturan Hanny Kristianto (Sekjen Mualaf Center Indonesia) tentang masuk Islamnya Bobby Nainggolan, seorang ahli injil dan pengusaha milyuner donatur gereja.

Awalnya Bobby Nainggolan malah membujuk Hanny Kristianto agar kembali ke gereja, kembali menjadi nasrani setelah Hanny Kristianto ditimpa "kesusahan" setelah jadi mualaf.

Bobby Nainggolan bahkan mengiming-imingi duit Rp 500 juta dan mobil E230 AVG AMG plus rumah dengan syarat Hanny Kristianto kembali ke gereja.

Allahu Akbar... sungguh Allah Yang Maha Mengatur justru akhirnya memberikan hidayah Islam untuk Bobby Nainggolan.

Berikut penuturan Hanny Kristianto seperti ditulis di laman fb-nya (9/12/2016):

Bismillah,

Alhamdulillah semalam Allah pertemukan saya dengan bapak Bobby Nainggolan, beliau ahli injil, senior dan mentor saya, pengusaha sukses dan donatur besar beberapa gereja..

3 tahun lalu ketika kami sekeluarga baru masuk Islam, الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ketika itu kami banyak di fitnah, dikucilkan, dimusuhi, dijahati, dizalimi dan secara ekonomi pun kami dihancurkan dan saat istri hamil anak kami, kami pun pernah pernah tidur dari masjid ke masjid tanpa ada jamaah yang tau dan kami ceritakan kondisi kami..

Dan saat itu beliau mengira saya memerlukan dunia, beliau mencari dan menawari saya uang Rp 500 juta, mobil E230 AVG AMG dan rumah dengan syarat saya kembali ke gereja..

Ketika itu saya jawab,"tidak usah dibayar pak, saya belajar menghidupkan dakwah, bukan hidup dari dakwah dan saya akan masuk gereja jika boleh berkhotbah lagi, khotbah tauhid."

Kalau Allah saya Maha kaya saya tidak takut miskin, dan kami in syaa Allah bersyukur dalam keadaan apapun karena semua ini pasti mendatangkan kebaikan bagi kami dan yang pasti justru kebahagiaan, damai sejahtera dan ketenangan lahir batin kami dapatkan senantiasa karena Allah saja yang menjaga kami.

Allah akan buktikan meski kami jatuh dalam kemiskinan tapi jutaan umat Islam sayang kepada kami dan tidak membedakan saudara seimannya, itu bentuk persaudaraan Islam pak..

In syaa Allah kalau saya kejar akhirat maka dunia akan mengejar saya, in syaa Allah tujuan saya sudah bukan dunia pak, tidak ada nikmat yang lebih nikmat yang saya rasakan kecuali nikmat mendapat hidayah Allah, nikmat ber Islam.. tidak ada harapan dan cita - cita yang lebih baik daripada dicintai disayangi dikasihi Allah dan mendapat naungan Allah dihari tidak ada naungan selain naungan Allah, karena mati itu kapansaja..
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ 
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (QS. An-Naziat: 40)

in syaa Allah saya yakin Allah Azza wa Jalla akan buktikan bahwa kasih sayang dan kuasa-Nya tidak sebatas merentangkan kedua tangan dan mati di gantung di tiang..

Allah Ta'ala yang saya sembah kasih dan kuasa-Nya tidak dapat kita bayangkan, tidak dapat kita pikirkan dan tidak sanggup kita gambarkan..

Sejak saat itu kami hilang kontak..

Dan sambil mengupload foto ini air mata saya kembali keluar, air mata bahagia karena Allah....

الله أكبر‎ الله أكبر‎ الله أكبر‎

Sekarang pak Bobby Nainggolan sudah masuk Islam, sudah bersyahadat, sudah menjadi mualaf atas keinginannya sendiri dan atas kesadarannya sendiri..

Ma syaa Allah, pak Bobby Nainggolan seorang milyuner rela meninggalkan nikmat dunia dan seluruh dunianya untuk Allah dan karena Allah..

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim no. 2392)

Saat ini pak Bobby banyak difitnah, dimusuhi, dijahati, dikucilkan... ketika kita dijauhi manusia maka mendekatlah pada Allah dan jagalah ibadah dan kedekatan hati dan pikiran kita pada Allah.. in syaa Allah semua itu akan semakin membuktikan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala yang kita sembah dan kita ibadahi bukanlah ilah ilah yang mereka sembah..

Selamat datang pak Bobby Nainggolan, in syaa Allah karena Allah kita akan berjihad dan menegakkan syariat Allah dalam amar ma'ruf nahi munkar..

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً اتِّقَاءَ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْراً مِنْهُ

"Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘azza wa jalla, maka Allah akan mengganti padamu dengan yang lebih baik." (HR. Ahmad)

اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

Semoga kisah pak Bobby dapat kita ambil ibrohnya..

Barakallah fiik..

Hanny Kristianto (Bukan Ustadz)

__
Sumber: fb

Sabtu, 17 Desember 2016

Kristin Szremski Masuk Islam


kristin-szremskiLahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga penganut Kristen Lutheran di Missouri, Amerika Serikat, Kristin Szremski tidak pernah merasa puas dengan kehidupan spiritualnya. Hal itu lantas mendorongnya untuk berpindah keyakinan ke agama Katolik di usia 40 tahun.
Namun, pada 2001, perempuan itu akhirnya memilih Islam sebagai tempat berlabuh. Sejak itulah ia merasakan kebahagiaan yang sempurna dalam kehidupan ruhaninya.
Perkenalan Szremski dengan agama yang diwahyukan dari Nabi Muhammad SAW ini bermula pada 16 tahun silam. Ketika itu, dia yang masih bekerja sebagai jurnalis di salah satu surat kabar di Chicago, mendapat tugas dari kantornya untuk membuat liputan khusus tentang komunitas Arab.
“Ketika itu, saya tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang Islam. Yang saya tahu, semua agama dan nabi yang datang setelah Yesus (Isa AS) adalah palsu,” kata Szremski membuka kisah perjalanan rohaninya, seperti dikutip Huffington Post.
Untuk memenuhi tugas liputan dari kantornya tersebut, Szremski lalu melakukan penelitian terhadap komunitas Arab di AS selama enam pekan. Dia pun mewawancarai banyak Arab Muslim. Dalam proses liputan itulah, hatinya mulai terpesona dengan ajaran Islam.
“Saya menemukan bahwa agama Islam memiliki karakteristik yang mirip dengan yang disampaikan Bibel (kitab suci umat Nasrani),” tuturnya.
Menurut Szremski, pemahamannya tentang agama Lutheran dan Katolik cukup membantunya dalam mempelajari Islam. Bahkan, pengetahuannya mengenai konteks sejarah Bibel, justru membuka pikirannya untuk mempertanyakan kembali konsep keimanan Kristiani yang ia anut.
Setelah mempelajari Islam selama 18 bulan lamanya, Szremski semakin yakin bahwa Alquran adalah firman Tuhan yang sebenarnya. Dia juga meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang diutus oleh Allah SWT kepada umat manusia. Meskipun demikian, saat itu dia masih belum bisa melepaskan keyakinannya mengenai ketuhanan Yesus.
“Sampai akhirnya saya membaca Surah al-Ikhlas yang menyebutkan bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Apa yang disampaikan oleh surah tersebut benar-benar menyadarkan saya, Yesus bukan Tuhan,” ungkapnya.
Keyakinan Szremski terhadap kebenaran Islam pun semakin kuat. Pada 21 Juli 2001, dia akhirnya mengikrarkan dua kalimat syahadat, menjadi seorang Muslimah. Kisahnya pun cukup unik.
Ketika itu, Szremski sedang berada di sebuah hotel di Washington DC untuk menghadiri rapat dengan pihak majalah tempat ia menulis. Di atas tempat tidur kamarnya, ada Alquran dalam posisi terbuka. Szremski lalu berlutut dan berdoa, meminta kepada Tuhan untuk membimbingnya kepada jalan kebenaran.
“Tiba-tiba dari bibir saya keluar kalimat, tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Kemudian, saya mengulangi lagi pernyataan tersebut dalam bahasa Arab. Sejak itu, saya sudah menjadi Muslimah,” kenangnya.
Demi menyempurnakan kewajibannya sebagai Muslimah, tahun lalu, Szremski akhirnya berangkat ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Dia pun mengaku sangat gugup saat menjalani rukun Islam yang kelima tersebut.
“Haji merupakan perjalanan spiritual yang berat. Dengan segala keterbatasan fisik yang saya miliki, banyak ujian yang harus dihadapi selama berada di Makkah. Mulai dari kelelahan, kurang tidur, hingga kondisi ekstrem yang dapat memengaruhi kesehatan,” tuturnya.
Szremski mengungkapkan, tujuan perjalanan hajinya ke Makkah semata-mata untuk menemukan hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta. Ketika berada di hadapan Kabah, dia mengaku merasakan kehadiran Allah dengan cara yang ia tidak pernah rasakan sebelumnya.
“Saya merasakan cinta yang luar biasa. Di sana (Makkah), saya bisa menyembah dan mencurahkan hati saya kepada Tuhan dengan lebih khusyuk,” akunya.
Selama berada di Makkah, Szremski bergaul dengan banyak orang dari berbagai latar belakang negara, budaya, dan ras. Ada 3 juta umat Islam yang pergi berhaji pada tahun lalu. Dia pun memetik banyak hikmah dari perjalanan suci tersebut.
“Saya suka Islam karena kemurnian, kesederhanaan, dan kebenarannya. Kaum Muslimin yang saya jumpai benar-benar pribadi yang menyenangkan, sabar, dan sangat santun,” kata perempuan berumur 54 tahun itu lagi.
Szremski kini menetap di Palo Hills, Illinois, AS. Saat ini, ia sudah berhenti bekerja sebagai jurnalis.

Astronot Masuk Islam

Barat Tidak Senang Pemberitaan Astronot AS Itu Masuk Islam Sebuah pesan pendek tersebar tentang kabar masuk Islamnya Sunita Williams, astronot wanita India pertama yang pergi kebulan pada 2 Juli 2007 lalu. Berita menghebohkan ini bukanlah yang pertama, sebelumnya astronot asal Amerika Serikat Neil Armstrong juga menyatakan dirinya masuk Islam sekembali dari bulan. Apakah ini berita bohong? Yang pasti pihak Kristiani tidak suka dengan pemberitaan ini. Lalu disebarlah kabar, bahwa ini berita bohong. Perlu diketahui, Sunita Williams adalah seorang astronot kelahiran Ohio 19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA. Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar angkasa untuk wanita: berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).Dalam perjalanannya ke bulan, Sunita William melihat fenomena yang aneh saat pandangannya menuju ke bumi. Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap, ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu Makkah dan Madinah. Sunita mengatakan, dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop ada dua tempat yang sangat berbeda, yaitu Makkah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masya Allah, Allah Maha Besar. Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout? Dikabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams memeluk agama Islam. Menjadi Polemik Menengok kebelakang, pada tahun 1870, Neil Amstrong mendarat di bulan. Dikabarkan, saat mendarat di bulan, dia mendengar suara yang dia tidak mengerti suara apakah itu. Setelah 12 tahun kemudian, Neil diundang seminar di Universitas Kairo, Mesir. Di saat dia menyampaikan makalahnya, saat adzan berkumandang menunjukkan waktu shalat, moderator menghentikan presentasinya untuk mendengarkan adzan. Dan Neil berseru, “Ini dia suara yang pertama kali aku dengar saat mendarat di bulan.” Setelah itu, Neil Amstrong menemui salah satu profesor di universitas itu. Dia ingin tahu banyak tentang Islam. Dan setelah itu, dia menjadi muallaf. Pemberitaan masuk Islamnya Neil Armstrong dan Sunita William belakangan menjadi polemik di kalangan masyarakat. Seorang muallaf asal Australia Gene Netto dalam sebuah blog pribadinya mengatakan, “Teman-teman, saudara sesama muslim, saya mohon jangan di bahas tentang Neil Amrstrong ke bulan lalu mendengar Adzan. Karena dalam beberapa situs berbahasa Inggris (yang mereview dunia Islam), kita dianggap bodoh, mereka mengangap kebodohan dunia Islam karena tidak mau menerima kenyataan ‘American Kafir’ yang pertama menginjakan kakinya di bulan pertama kali, bukan orang muslim.” Situs atau blog yang membahas Neil Armstrong menjadi muslim adalah situs-situs di Asia Tenggara (Maroko, Filipina, Indonesia, Malaysia). Barat menganggap, negara-negara disini memiliki pendidikan yang rendah. Pernah kejadian saat Neil Armstrong ke Malaysia dan ditanyakan hal itu. Ia heran, apakah hal seperti ini perlu dikonfirmasikan ke Neil Armstrong sendiri, karena Neil sendiri tidak pernah ke Makkah untuk melaksanakan ibadah Haji. Dan jika dijawab, ia tidak pernah mendengar adzan, maka si penanya muslim yang kecewa dan tidak percaya dianggap kebodohan. Neil memang pernah ke Mesir, tapi tidak untuk naik haji ke Makkah. Dikatakan Gene Netto, umat muslim tidak perlu seorang Neil Armstrong untuk meyakinkan dirinya bahwa agama Islam yang dianutnya adalah benar. Jika anda menyakini agama benar, maka yakinilah bahwa hal itu benar. Muslim dianggap menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan agamanya. “Masa kita dikatakan kurang meyakini agama kita sendiri sehingga perlu nama-nama besar dari dunia barat. Percayalah, nama Rasullullah sudah cukup besar buat kita dan dunia. Umat kita sendiri yang akhirnya menjadi bahan tertawaan, cukup sudah,” kata Gene yang telah memeluk Islam dan tinggal di Jakarta. Dikatakan Gene Netto, Neil Armstrong merasa terganggu, bahkan ia menyatakan ia tidak masuk Islam dan ketika ia diundang sebagai pembicara dalam kegiatan Islam ia juga tidak mau (ia menolak secara halus karena tidak ingin menyinggung perasaan umat muslim), tetapi ia menyatakan tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan Islam. Dalam web Islam malah dikatakan Neil Armstrong tidak mau mengakui, karena ia telah dicuci otaknya di Assylum (RSJ). Satu hal lagi yang menjadi bahan tertawaan dunia barat adalah pemberitaan Neil Armstrong menyusuri retakan di bulan yang cocok dengan cerita bahwa suatu saat nanti bulan akan terbelah dua, ditertawakan juga, karena diameter bulan itu sangatlah besar, mana mungkin ia punya waktu untuk menyusurinya. Mendengar adzan juga dikatakan ilmuwan Barat tidak mungkin karena tidak ada udara di bulan sana. Dalam beberapa jurnal barat dikatakan, umat muslim memerlukan nama-nama besar atau cerita palsu untuk menambah keyakinannya diantaranya: Jaques Cousteau, Michael Jackson, Maurice Bucaille, King Offa of England Terlepas benar atau tidaknya Sunita William atau Neil Armstrong masuk Islam sepulang dari bulan, kita berharap Allah Swt memberi hidayah kepadanya. Bagaimanapun para missionaris (Nasrani) tidak suka dengan pemberitaan ini. Padahal jika Allah menghendaki, ihwal terdengarnya suara azan di bulan, hal itu bukanlah mustahil. Bisa saja terjadi. Satu hal, media Barat tidak akan pernah memberitakan hal-hal yang dianggap bisa mengguncangkan iman umat Kristiani, bukan hanya di AS, tapi juga d dunia. Karena itu mereka meredamnya. Wallohu'alam. (Desastian)voa-islam.com

Syarif Tanudjaja, Musibah Membawanya pada Hidayah

Syarif Tanudjaja, Musibah Membawanya pada Hidayah
Syarif Tanudjaja (tengah berpeci)
Syarif Tanudjaja (tengah berpeci)
KisahMuallaf.com – Etnis Tionghoa menyebar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Meski di Indonesia tergolong minoritas, mereka bisa juga berbaur dengan umat Islam yang merupakan mayoritas.
Salah satu yang membantu proses pembauran itu adalah para Muslim Tionghoa yang rata-rata adalah mualaf.
Dari sekian banyak Muslim Tionghoa, satu di antaranya adalah HM Syarif Tanudjaja SH. Pria yang menjabat Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) DKI Jakarta ini menjadi Muslim pada 1975 setelah melalui proses ujian hidup.
Pria yang memiliki nama Tionghoa Tan Lip Siang ini mendapat hidayah ketika dibelit kesusahan. Ia terjerat utang yang tidak sedikit. Padahal, utang tersebut diambilnya untuk membantu orang lain.
“Saya saat itu tidak habis pikir saja. Bagaimana mungkin niat baik itu akhirnya memberikan masalah ke dalam kehidupan saya?” kata pria kelahiran Cianjur, 20 Maret 1950 ini.
Hal itu tak seperti teori yang diajarkan agamanya saat itu, yakni perbuatan baik dibalas pula dengan kebaikan. Namun, dalam kasus Syarif, balasan yang diperolehnya hanyalah kesulitan baru.
Ia pun berusaha mencari jawaban atas keraguan tersebut melalui agamanya. Ia selalu percaya, agama bisa membuat seseorang menyelesaikan masalahnya. Setidaknya menemukan kedamaian saat mendapatkan cobaan hidup.
Namun, dia harus kecewa. “Pada ajaran agama Kristen, saya temukan dan saya ketahui adalah ketentuan-ketentuan akan dosa warisan. Maksudnya, akibat dosa Adam dan Hawa mengakibatkan manusia menanggung dosa warisan. Artinya, sekali pun bayi yang baru dilahirkan, sudah harus dianggap tidak suci lagi akibat dosa warisan Adam dan Hawa itu,” terangnya.
Dia berusaha untuk memahami konsep dosa warisan tersebut, namun yang ditemukannya adalah penjelasan yang membuat nya makin bingung. Misalnya, ketika Yesus ditanya oleh seorang Farisi, “Apakah yang menyebabkan anak tersebut menjadi cacat? Mungkinkah karena dosa kedua orang tuanya atau dosa siapa?”
Yesus kemudian menjawab kepada orang Farisi tersebut, “Anak ini menjadi cacat akibat dosa ibu bapaknya dan bukan dosanya sendiri. Tetapi, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memperlihatkan kasih-Nya.”
Kisah tersebut membuatnya bertambah bingung.
“Sehingga saat itu saya sempat berpikir, mengapa Tuhannya orang Kristen membuat umatnya menjadi resah, hingga saya merasa kesulitan untuk menyimpulkan makna yang terkandung dalam ayat-ayat Alkitab?”ujar Syarif.
Kegagalan tersebut membuatnya berhadapan dengan tembok tebal. Ia tidak tahu bagaimana caranya menghadapi dan lepas dari permasalahan hidup ini.
Keimanan Syarif tak lagi sama sejak saat itu. “Saya tidak berkonsultasi lagi kepada pendeta karena menurut saya pendeta tidak pernah mampu memberikan solusi untuk permasalahan hidup saya. Pada akhirnya, iman saya kepada Yesus sirna. Kristen tidak mampu membuat hati saya tenteram dan mantap,” ujar anak tertua dari enam bersaudara ini.
Ia kemudian berbalik kepada agama lamanya sebelum Kristen, yaitu Buddha dan Konghucu. Saat lahir, Syarif memang beragama Buddha seperti kebanyakan etnis Cina lainnya. “Namun, saya berubah menjadi Kristiani ketika sekolah karena disekolahkan di sekolah Kristen,”tuturnya.
Kecewa dengan Kristen, Syarif mulai lagi bersembahyang di wihara, belajar meditasi, serta tidak makan daging atau yang bernyawa pada waktu-waktu tertentu.
Ia pun bersembahyang untuk menghormati arwah leluhur di klenteng.“Semua ibadah saya lakukan, namun kedamaian tak juga saya temui. Sementara permasalahan terus mendekati saya.”
Kenal Islam
Perkenalan Syarif dengan Islam terjadi ketika dirinya bekerja sebagai pemborong penjual bahan bangunan dan alat tulis kantor. Saat itu, ia mempunya banyak relasi orang Islam. Dari mereka,Syarif mulai mengenal tata cara ibadah Islam.
Misalnya, sebelum menunaikan shalat, seseorang harus terlebih dulu mengambil air wudhu (bersuci). Dan, yang lebih menarik perhatiannya adalah kewajiban umat Islam menunaikan ibadah puasa dan zakat. Juga tentang pokok ajaran ketuhanan dalam Islam, yakni tauhid (mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala).
“Allah itu Subhanahu Wa Ta’ala Mahaesa (tunggal). Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan- Nya,” kata dia.
Syarif pun mulai mempelajari hakikat musibah dalam agama Islam.
“Ternyata saya malah menemukan solusi yang tepat di dalam Islam,”katanya.
Dalam Islam, Syarif mengetahui bahwa musibah yang ditanggung oleh seorang manusia adalah hasil “tangannya” sendiri. Bahwa ujian yang diterima seseorang adalah ujian atau sebuah hukuman.
Islam juga mengajarkan cara menghadapi masalah tersebut dengan ikhlas dan sabar. Bahwa segala cobaan akan ada jalan keluarnya.
“Itu yang menurut saya sangat logis, tidak dikaitkan dengan kehidupan masa lalu, reinkarnasi, atau dosa warisan. Sejak itu, saya sadar bahwa Islam adalah susunan hidup yang benar,” katanya.
Meskipun demikian, Syarif butuh waktu untuk yakin benar berpindah agama. Hingga pada suatu malam dirinya bermimpi. Dalam mimpi tersebut, Syarif dikejar-kejar oleh lima orang bersenjata. Mereka hendak membunuhnya. Ia pun terpojok di suatu sudut.
Para penjahat itu makin mendekat ke arah Syarif dan tanpa ia sadari tangannya terasa menggenggam senjata sejenis keris. Lalu, dengan satu dorongan, entah mendapat kekuatan dari mana, ia berteriak,‘Allahu Akbar’ sebanyak tiga kali. “Sungguh menakjubkan, kelima penjahat bersenjata itu semuanya musnah dan hangus bagaikan lembaran-lembaran kertas terbakar,” tutur Syarif.
Mimpi tersebut semakin membulatkan tekadnya untuk menganut Islam. Tepatnya pada 1975, Syarif mengucapkan dua kalimat syahadat di depan kelompok pengajian yang dipimpin oleh Guru Erwin Saman.
Dia pun mengganti namanya dari Tan Lip Siang menjadi Syarif Siangan Tanudjaya. Setelah menganut Islam, masalah yang membelitnya memang tidak langsung pudar. “Namun, menjalani ujian tersebut secara Islam membuat beban saya terasa berkurang. Saya merasa lebih tenang,” ungkapnya.
Bimbing Para Mualaf
Kini, disamping meneruskan profesinya sebagai notaris, Syarif menjalankan aktivitasnya sebagai Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) DKI Jakarta.
Di lembaga ini, ia berusaha membimbing para mualaf yang mayoritas beretnis Cina untuk memahami Islam dengan lebih baik.
Dia pun selalu mengajarkan kepada para mualaf bahwa menjadi mualaf bukanlah keputusan main-main. Karena itu, PITI tidak melayani mereka yang ingin menganut Islam hanya karena ingin menikah.
“Banyak yang seperti ini. Mereka berdalih akan mempelajari Islam setelah menikah. Namun, tetap tidak akan kami layani dan meminta mereka mencari tempat lain untuk dibacakan syahadatnya,” kata Syarif.
Menurutnya, dengan mengenal Islam lebih baik sebelum membaca syahadat, maka para mualaf akan bisa menjaga keislamannya dan mampu bertingkah laku selayaknya Muslim. Selain itu, agar mereka bisa menghadapi sejumlah tantangan yang mungkin dihadapi setelah memeluk Islam.
Kebanyakan mualaf, lanjutnya, akan bermasalah dengan keluarga mereka. Apalagi bagi mereka yang berasal dari keluarga Tionghoa, keputusan pindah agama akan menjadi sangat rumit. Masih banyak keluarga Tionghoa yang pemikirannya masih terpengaruh sistem sosial kuno, meskipun zaman sudah berubah.
“Mereka akan merasa malu bila ada salah satu keluarganya pindah ke Islam. Karena, Islam dianggap sebagai agama pribumi. Sehingga bila memeluknya, maka jatuhlah martabatnya,” ujar ayah dari dua putra; Ustadz Andrew Fateh dan Ustaz Kelvin Ikhwan ini.
Pemikiran tersebut bertambah buruk dengan kurang baiknya citra Islam belakangan ini. “Aksi pengeboman dan radikalisme lainnya, membuat mereka menganggap Islam adalah agama yang buruk,” katanya.
Pandangan ini, lanjut Syarif, harus diubah. Mereka harus sadar bahwa Islam akan menjadi rahmat di tengah keluarga mereka. Dengan menganut Islam, akhlaknya akan baik dan sopan santunnya terjaga.

Jeane Ester Adeilaida Muallaf

Jeane Ester Adeilaida: Allah Meridhai Islam sebagai Agama Saya
Jeane Ester Adeilaida: Allah Meridhai Islam sebagai Agama Saya
Jeane Ester Adeilaida: Allah Meridhai Islam sebagai Agama Saya
KISAHMUALLAF.COM – Jeanne Ester Adelaida Kaunang awalnya mengakui Nabi Isa sebagai Tuhan. Namun, video biarawati yang memaparkan kebenaran Islam mengubah jalan hidupnya.
“Ketika itu ada seseorang yang bertanya kepada saya untuk membuktikan Tuhan itu ada dalam Katolik. Lalu saya lihat video tersebut, saya terguncang,” kata dia.
Zaenab Ester Adelaida, demikian namanya setelah menjadi Muslim, kemudian bertanya kepada kakaknya, John Jaiz Boudewijn Kaunang. Kebetulan, kakaknya tengah belajar tentang Islam. “Kakak saya waktu itu mengaku belum menjadi Muslim. Padahal sebenarnya sudah bersyahadat lebih dulu,” kata dia.
Melalui kakaknya, ia pelajari sifat Ketuhanan dalam Islam. Ia juga ikuti pengajian yang dihadiri sang kakak. Dari pengajian itu, Zaenab memahami bahwa Tuhan itu berbeda dengan mahluknya. Tuhan tidak mengenal awal dan akhir. Sementara manusia, memiliki awal dan akhir.
“Logika ini sangat masuk akal. Ini sekaligus membantah doktrin yang saya pahami saat itu,” ucapnya.
Nabi Isa misalnya, adalah ciptaan Tuhan. Ia memiliki mukjizat yang merupakan pemberian Tuhan. Jadi, keliru bila meyakini Nabi Isa sebagai Tuhan. “Dalam ajaran agama saya yang lama, fakta itu ditutupi dengan ayat yang mengatakan berbahagialah kepada mereka yang percaya tapi tidak melihat. Ketika saya bertanya soal Tuhan, pasti jawabannya mentoknya ya ayat itu,” kata dia.
Setelah mempelajari Islam cukup lama, hidayah mendatangi Zaenab. Pada tahun 2013, ia bersyahadat. Setelah bersyahadat ia terus pelajari Islam. Termasuk, kerasulan Muhammad SAW. “Beliau manusia yang amanah dan cerdas. Sifat ini juga dimiliki Nabi Isa. Saya pun semakin yakin Islam agama yang saya cari, agama yang telah diridhai Allah untuk saya peluk,” kata lulusan Sastra Cina UI ini.
Sebelumnya, Zaenah hanya memahami Rasulullah sebagai pembawa wahyu. Derajatnya dibawah Nabi Isa yang merupakan anak Tuhan. “Padahal Rasulullah manusia mulia, Nabi Penutup. Nabi yang membawa ajaran tauhid yang juga diajarkan Nabi-nabi terdahulu,” kata dia.
Pemahaman tentang Islam yang kian mantap mempermudah Zaena mengamalkan ajaran Islam. Karena itu, apabila ada ajaran Islam yang tidak dipahaminya, ia tak malu untuk bertanya kepada siapapun. Semisal, bagaimana seorang Muslim dalam bertransaksi.
“Prinsipnya begini, tidak ada yang tahu kapan dipanggil Allah. Jadi, saya terus manfaatkan kesempatan untuk belajar dan mengimplementasikannya,” kata dia.

Diego Michiels Muallaf

Diego Michiels, Saya Bahagia Masuk Islam

Diego-Michiels-mengenakan-kopyah-putih-2Kisahmuallaf – Pesepak bola Indonesia, Diego Robbie Michiels, telah memeluk Islam. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di ruang R.2.09 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (7/2) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pengucapan dua kalimat syahadat pemuda 22 tahun itu disaksikan Kapitra Ampera sekaligus kuasa hukumnya.
Kapitra Ampera mengungkapkan, Diego sudah mempelajari Islam sejak berada di Belanda. Sejak itu, ia tertarik dan ingin menjadi Muslim.
“Karena Islam itu tidak mengenal tempat dan tidak ditunda-ditunda, sekitar 10 menit lalu dia mengucapkan dua kalimat syahadat,” ujar Kapitra saat menggelar jumpa pers di PN Pusat.
Sejumlah kuasa hukum, yakni Riandi Rusman, Vidi Galenso, dan Elza Syarief menjadi saksi kekasih Nikita Willy itu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Diego Michiels resmi mengganti namanya menjadi Diego Muhammad bin Robbie Michiels setelah mengucapkan dua kalimat syahadat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
Ia mengatakan, ajaran Islam sudah lama ia kenal sewaktu dirinya masih berstatus warga negara Belanda.
“Sebelum saya ke Indonesia saya sering bermain bersama teman saya yang Islam, lalu saya mulai mempelajari buku dan akhirnya saya sekarang memutuskan masuk Islam,” ucap Diego yang mengenakan peci warna putih.
Keputusan Diego Michiels memeluk agama Islam mendapat dukungan dari kedua orang tuanya. Diego mengaku mengutarakan keinginannya itu sekitar sebulan lalu.
“Saya sudah berbicara pada orang tua sekitar sebulan lalu, dan mereka mengizinkan,” kata Diego di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
Sebelumnya Diego menampik jika keputusannya menjadi mualaf untuk memuluskan jalan menikahi kekasihnya, pesinetron Nikita Willy.
“Bukan karena kekasih saya Islam,” kata Diego.
Ia mengatakan, ajaran Islam sudah lama ia kenal semenjak dirinya masih berstatus warga negara Belanda.
“Sebelum saya ke Indonesia saya sering bermain bersama teman saya yang Islam, lalu saya mulai mempelajari buku dan akhirnya saya sekarang memutuskan masuk Islam,” ucap Diego yang mengenakan peci warna putih.
Diego pun mengaku bahagia bisa mewujudkan keinginannya itu.
“Saya senang sekarang,” ujarnya sambil tersenyum bahagia.

Kapolda Bali Muallaf

Kapolda Bali : Alhamdulillah Saya Telah Berikrar Memeluk Islam

kapolda bali masuk islamIrjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu, yang kini menjabat sebagai Kapolda Bali, berikrar memeluk Islam, Jumat (7/11) lalu. Proses pengislaman berlangsung di kediamannya di Denpasar, Bali, dibimbing seorang ulama asal Bengkulu, Habib Abdurrahman.
Jenderal polisi berbintang dua itu memeluk Islam disaksikan sejumlah tokoh dan sejumlah pejabat teras Polda Bali. “Ini soal keyakinan dan pilihan hati. Ini masalah yang sangat pribadi,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto.
“Saya masuk kedalam Islam tanpa ada paksaan, semuanya atas kesadaran diri sendiri setelah melalui proses panjang belajar akan Islam,” demikian beberapa patah kata yang diucapkan oleh Kapolda Bali Irjen Albertus Julius Benny Mokalu ketika ditanya mengapa dirinya memeluk Islam.
Kapolda Bali Irjen Albertus Julius Benny Mokalu telah resmi menyatakan diri memeluk agama Islam. Benny telah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Pengumuman ini disebarkan melalui jejaring sosial Facebook. Dalam pengumuman tersebut juga nampak foto saat Benny mengucapkan syahadat untuk memeluk agama Islam.
Benny yang lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 22 Juli 1959, adalah seorang perwira Polri yang menonjol dengan berbagai prestasi serta penugasan yang pernah dilaksanakannya. Terakhir ini sejak 16 September 2013 mengemban amanat sebagai Kapolda Bali menggantikan Irjen Arif Wachyunadi.
Benny Mokalu adalah putra Kawanua lulusan Akpol 1985 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kapolda Bengkulu.
Karier Benny mulai dikenal saat dirinya menjabat sebagai Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mabes Polri dengan pangkat komisaris besar pada tahun 2009.